Sekolah Terbuka

Bahagianya aku karena masa belajar 6 Tahun telah kuselesaikan dengan hasil yang baik dan memuaskan,kini saatnya untuk naik satu tingkat lebih tinggi. Waktu itu,keadaan keluarga dalam kondisi yang cukup rumit,karena Bapakku,begitu aku biasa memanggilnya baru saja mengalami kecelakaan,kaki beliau patah. Tapi sebagai seorang anak tak terbersit sedikitpun dalam hatiku bahwa aku akan putus sekolah,yang ada dan yang aku tahu pasti aku akan sekolah dan lanjut ketingkat SMP,padahal ortu sudah tidak bisa bekerja. Keyakinan dan keinginanku ini rupanya didengar oleh Tuhan.
Uhuii,,tiba saatnya,pendaftaranpun dibuka dengan biaya pendaftaran waktu itu Rp. 25. 000,’. Nama sekolahku SMP Ngeri III Terbuka,hari pertama masuk sekolah,kebahagiaankupun semakin bertambah,betapa bersyukurnya aku ternyata aku masih bisa sekolah.Tapi ada satu hal unik,seperti namanya kondisi sekolah ini trnyata benar benar terbuka,hehe,,maksudku sirkulasi udaranya sangat baik karena tidak terdapat pintu dan jendela disana,lantainya beralaskan tanah.

Dengan semangat yang tinggi setiap hari aku harus menempuh perjalanan dari Desa Sumber Sari ke Desa Sumber Agung sekitar 45 Menit.Humm,,lumayan melelahkan,tapi semangatku yang tinggi untuk meraih cita,menghilangkan rasa lelahku.Entah panas atau hujan,ada guru atau tidak ada guru,belajar atau tidak belajar,jalan kaki ataupun bersepeda yang penting aku datang dan hadir disana,syukur syukur kalau belajar,karena tidak jarang aku datang kesekolah hanya untuk beli es kelapa muda,memetik belimbing yang rasanya kecut bukan main dan bercanda tawa dengan teman teman disekolah. Sesungguhnya bukan hanya itu yang aku harapkan.
Hari demi hari berlalu,hingga akhirnya hanya 2 bulan lebih aku disana. Ada kejadian kejadian yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku dan singkat cerita aku pindah sekolah,sekolah yang jika dibandingkan dengan sekolah lamaku tentu saja jauh berbeda.demikian akhirnya,sekolah terbuka aku tinggalkan.